67

Kembali Mengurus Jam’iyyah

saat itu sangat tahu bahwa Gus Yahya memiliki kedekatan

yang sangat kental dengan Gus Ipul sejak lama. Salah

satu nama yang muncul saat itu adalah Nusron Wahid.

Ia mencoba mendekati Gus Yahya untuk meminta bantu

dirinya mendapatkan dukungan dari Gus Ipul. Bagi Gus

Yahya sendiri ini adalah kesempatan emas bagi dirinya

untuk berbuat sesuatu untuk memajukan jam’iyah NU. Ia

melihat ada sejumlah permasalahan mendasar yang harus

diselesaikan dalam keorganisasian GP Ansor. Baginya,

selama ini GP Ansor didominasi oleh mereka yang berasal

dari dunia kampus dan tidak akomodatif terhadap mereka

yang menekuni dunia pesantren. Masalah ini harus

diselesaikan dengan melaksanakan sejumlah rekomendasi.

Untuk mendapatkan dukungan darinya, Gus Yahya

mengajukan sejumlah rekomendasi dan Nusron Wahid

menyetujuinya. Ada tiga rekomendasi yang diajukan

oleh Gus Yahya. Pertama, ia meminta supaya para gus

di

pesantren-pesantren

diakomodir

kembali

dalam

kepengurusan GP Ansor karena mereka sudah cukup

lama teralienasi dari kepengurusan organisasi. Gus Yahya

meminta agar kepengurusan yang terpilih lebih pro aktif

tanpa menunggu mereka mendaftarkan diri. Kedua, Gus

Yahya meminta pelatihan kader yang diselenggarakan

secara reguler dan berjenjang dihidupkan kembali.

Terakhir, ia meminta adanya kegiatan rutin organisasi

dari pusat sampai tingkat kecamatan (Staquf, 2020).

Nusron

pun

menyanggupi

semua

permintaan

tersebut. Gus Yahya kemudian membantu Nusron untuk

meyakinkan Gus Ipul yang sempat ingin mendukung

kandidat

lain.

Walhasil,

Nusron

memenangkan

pencalonan tersebut. Ia menjadi Ketua Umum GP Ansor

menggantikan Saifullah Yusuf. Setelah menjabat sebagai